Implementasi Manajemen Perpustakaan Sekolah Dalam Pendidikan | Seputar Perpus

Artikel Terbaru

Implementasi Manajemen Perpustakaan Sekolah Dalam Pendidikan

Implementasi Manajemen Perpustakaan Sekolah Dalam Pendidikan

Kepemimpinan Manajemen Perpustakaan Sekolah

Kepemimpinan dalam kaitannya dengan manajemen perpustakaan sekolah merupakan proses mempengaruhi semua personel yang mendukung pelaksanaan operasional perpustakaan sekolah dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan perpustakaan di sekolah. Peran kepemimpinan ini dilaksanakan oleh seorang guru atau tenaga administrasi (TU) yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab dan diberi kewenangan untuk mengelola, penyelenggaraan perpustakaan di sekolah.

Fungsi kepemimpinan dalam perpustakaan sekolah adalah menangani dan mendukung kelancaran penyelenggaraan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu para petugas/karyawan yang ada di perpustakaan perlu diberdayakan agar mereka dapat memberikan kreativitas dan produktivitas kerja bagi kepentingan kualitas layanan pemakai secara optimal.

Ada beberapa kompetensi kepemimpinan dalam rangka mengimplementasikan manajemen perpustakaan sekolah untuk mencapai keberhasilan melalui penerapan manajemen mutu terpadu dalam pendidikan, kompetensi yang diperlukan dimaksud menurut Charles Hoy, dkk (dalam Syarifuddin, 2002) sebagai berikut:

1. Visi, yaitu (a) kemampuan mengajukan tujuan dan sasaran sesuai keinginan bagi sekolah, (b) kemampuan untuk melaksanakan kebutuhan sementara dalam situasi tertentu, (c) kemampuan memprediksi kebutuhan sesuai tugas, (d) menghasilkan keaslian, mengungkapkan imajinasi untuk mengidentifikasi tugas, dan (e) kemampuan mendemonstrasikan suatu kesadaran tentang dimensi nilai dan kesiapan terhadap tantangan.

2. Keterampilan perencanaan, yaitu (a) kemampuan merencanakan pencapaian target, (b) kemampuan menilai urutan alternatif strategis sebelum pelaksanaan. suatu rencana, (c) kemampuan menyadari jadwal yang sesuai, (d) kemampuan menentukan prioritas, (e) kemampuan menganalisis elemen penting, dan (6) kemampuan mengembangkan secara, detail dan urutan logis rencana untuk mencapai sasaran.

3. Berpikir kritis, yaitu (a) kemampuan. berpikir analitis dan kritis, (b) kernampuan menerapkan konsep dan prinsip, dan (c) kernampuan membedakan berpilar rutin dan berpikir analitis.

4. Keterampilan kepernimpinan, yaitu (a) kemampuan mengarahkan. tindakan dan semua orang menuju sasaran. yang disepakati, (b) menstruktur interaksi untuk meqjangkau tqjuan, (c) memimpin penyebaran secara efektif semua sumbernya, (d.) keinginan menedma tanggung jawab untuk tindakan secara. bersama dan untuk mencapai tujuan, dan. (e) kemampuan bertindak secara. meyakinkan dalam situasi yang sesuai.

5. Keteguhan hati, yaitu. (a) kesiapan. membuat suatu urutan strategi untuk mencapai solusi masalah, (b) kemampuan untuk mendemonstrasikan suatu komitmen terhadap tugas, dan (c) kemampuan untuk mengenali kapan iklim yang diperlukan memberikan respons yang fleksibel.

6. Keterampilan mempengaruhi, yaitu (a) kemampuan untuk memberikan pengaruh atas yang lain dengan tindakan atau keteladanan, (b) kemampuan untuk memperoleh keterlibatan yang lain dalam proses manajemen, (c) membujuk staf untuk menyeirubangkan kebutuhan individual dan keperluan organisasi, dan (d) membujuk personel untuk memperhatikan keluasan berbagai pilihan.

7. Keterampilan hubungan interpersonal, yaitu (a) kemampuan membangun. dan memelihara hubungan positif, (b) kemampuan merasakan kebutuhan, perhatian dan keadaan pribadi dari orang lain, (c) kemampuan mengenali dan menyelesaikan konflik, (d) kernarnpuan menggunakan keterampilan dan mendengarkan secara efektif, (e) kemampuan memberitahukan, menginterprestasi dan merespon perilaku nonverbal, (f) kemampuan menggunakan secara efektif urutan komunikasi lisan dan tulisan, dan (g) kemampuan memberikan umpan balik yang sesuai dalam suasana yang sensitif
(peka).

8. Percaya diri, yaitu. (a) kemampuan untuk merasa yakin akan potensi pribadi dan penilaian, (b) kemampuan mendemonstrasikan perilaku  tegas tanpa menggerakkan permusuhan, (c) kemampuan menyusun dan menerima  umpan balik dari kineija seseorang dan gaya manajemen, (d) kemampuan menyampaikan tantangan kepada yang lain agar menata sikap percaya diri mereka, dan (e) kemampuan menyampaikan umpan balik untuk mengembangkan percaya diri.

9. Pengembangan, yaitu (a) kemampuan untuk secara aktif menemukan cara
mengembangkan pengetahuan pribadi, (b) kemampuan mendemonstrasikan suatu pengertian mengenai bentuk pembelajaran diri dan yang lain, (c) kemampuan secara aktif menatap peluang untuk menangani pertumbuhan dalam diri dan yang lain, (d) kemampuan untuk memasuki pengembangan kebutuhan, (e) kemampuan melakukan rancangan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pengembangan, dan (f) kemampuan untuk mengimplementasikan iklim yang kondusif dan positif untuk pertumbuhan dan pengembangan organisasi.

10. Empati, yaitu (a) kemampuan mengungkapkan kesadaran tentang kebutuhan kelompok dan kebutuhan seorang anggota, (b) kemampuan mendengarkan dan berkomunikasi dalam suasana yang konstruktif, dan (c) kemampuan menyatakan hal yang sensitif untuk mempengaruhi keputusan bagi yang lain.

11. Toleransi terhadap stres, yaitu (a) kemampuan menyatakan perilaku yang sesuai dalam keadaan stres, (b) kemampuan mendemonstrasikan ketabahan/ulet dalam situasi tekanan, (c) kemampuan menyisakan secara efektif suatu tingkat perbedaan, (d) kemampuan memelihara keseimbangan antara beberapa prioritas, dan (e) kemampuan memperhitungkan tingkatan dari stres orang lain. 

Keterampilan kepemimpinan dalam manaJemen perpustakaan sekolah sebagaimana diungkapkan di atas merupakan cakupan yang luas untuk dipenuhi. Oleh karena itu diperlukan pendidikan, latihan, dan pengalaman untuk memantapkan keterampilan memimpin perpustakaan sekolah. Di samping pengetahuan dan pengalaman, maka latihan-latihan kepemimpinan dan manajemen perpustakaan sekolah juga sangat diperlukan.

Fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) begitu pesat, perpustakaan sekolah dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkernbangan IPTEK tersebut, dalam arti pengelolaan perpustakaan memanfaatkan teknologi dewasa ini, misalnya memanfhatkan komputerisasi. Begitu juga dalam ilmu pengetahuan hendaknya koleksi bahan pustaka (buku dan non buku) perpustakaan sekolah dapat memenuhi kebutuhan pemakai baik siswa maupun guru sesuai dengan tuntutan kurikulum yang dipergunakan sekolah. Hal ini mengingat fungsi perpustakaan sekolah adalah mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka hendaknya perpustakaan sekolah selalu diusahakan untuk mengembangkan fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan perpustakaan secara memadai dan optimal.

a. Peranan Fasilitas
Fasilitas mempunyai peranan untuk menjembatani aktivitas ke~a dengan hasil/produktivitas yang dicapai. Fasilitas yang lengkap, serta didukung tenaga yang profesional, maka tujuan dan fimgsi perpustakaan sekolah dapat dicapai. 
Fasilitas dalam arti segenap kebutuhan yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha kerjasama manusia. Biasanya faktor manusia atau orang tidakdimasukkan dalam pengertian fasilitas. Adapun yang dimaksud dengan fasilitas adalah alat-alat,
benda-benda, uang, ruang tempat ke~a, metode ke~a serta peralatan apapun lainnya (Westra,
1992).

Jadi inti dan fasilitas segenap kebutuhan yang mendukung kegiatan dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan sekolah. Selain itu perlu diperhatikan berkaitan dengan semangat kerja bagi karyawan, seperti ruang tempat kerja, adanya ruangan dan peralatan kerja yang lengkap atau memadai. Sehingga dapat memungkinkan untuk menata rak-rak buku, dan dapat menempatkan buku-buku atau bahan pustaka lainnya sesuai dengan klasifikasi menurut sistem atau pedoman tertentu dan dapat memberikan motivasi tersendin bagi karyawan dalam menjalankan tugasnya. Disamping itu mempunyai daya dorong tersendiri bagi pengguna/pemakai jasa, perpustakaan untuk mengetahui lebih jauh tentang koleksi-koleksi yang ada diperpustakaan sekolah.

b. Peran Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam pengelolaan perpustakaan sekolah, selain tersedianya fasilitas tersebut. Juga faktor sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan dalam pengelolaan perpustakaan. Pada umumnya perpustakaan sekolah di Indonesia khususnya pada jenjang pendidikan dasar belum memiliki sumber daya manusia sebagai pengelola perpustakaan secara baik dan memadai. Kenyataan di lapangan menunjukkan sebagian besar perpustakaan sekolah di SD dikelola, oleh seorang guru atau tenaga administrasi (TU). Bahkan mungkin ada di suatu SD perpustakaan sekolahnya tidak dikelola sebagaimana, mestinya. Kondisi ini mengindikasikan sebagian besar perpustakaan sekolah belum memiliki karyawan. yang berlatar belakang pendidikan perpustakaan, dokumentasi dan informasi (pusdokinfo). Disamping itu tidak proporsional dalam menempatkan tenaga sebagai pengelola perpustakaan sekolah. Akibatnya perpustakaan sekolah seperti ini tidak mungkin diandalkan untuk membenkan layanan perpustakaan secara, baik dan maksimal. Jika layanan yang diberikan itu rendah, akibatnya pemanfhatan koleksi perpustakaan oleh pemakai juga, rendah. Sehingga bagaimanapun komplinya koleksi suatu perpustakaan sekolah tanpa didukung oleh layanan yang berkualitas akan menyebabkan koleksi tidak dapat dimanfhatkan semaksimal mungkin. Oleh sebab itu untuk tercapainya fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah sebagaimana pihak sekolah menempatkan tenaga sebagai pengelola perpustakaan harus benar-benar mampu dalam mengelola dan mengoperasikan perpustakaan. 


Anggaran Perpustakaan

Anggaran adalah unsur utama untuk menjalankan perpustakaan tanpa, anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat dikelola dan dioperasionalkan dengan sempurna, meskipun sistemnya bagus dan pustakawannya bermutu. Maka, semua pustakawan harus mau dan mampu ikut ambil bagian dalam perencanaan biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu perpustakaan, paling tidak untuk keperluan satu tahun. Setiap perpustakaan harus membuat rencana, anggaran dan mengajukannya. kepada, lembaga induknya, atau lembaga, lain yang berkewajiban memberi anggaran kepada perpustakaan.

Rincian penggunaan anggaran perpustakaan pada umumnya dikelompokkan dalam beberapa bagian seperti:
  1. Operasional perpustakaan seperti pembayaran telepon, listrik, air
  2. Pengadaan alat kantor
  3. Pengadaan dan pengolahan bahan pustaka
  4. Pemelibaraan bahan pustaka
  5. Penyebaran informasi
  6. Pemasaran dan promosi jasa perpustakaan
  7. Perjalan dinas
  8. Perbaikan dan perawatan gedung
  9. Perbaikan dan perawatan alat


Oleh : 
I Ketut Widiasa
Pustakawan Universitas Negeri Malang.

BERIKAN KOMENTAR ()