Peranan Pustakawan | Seputar Perpus

Artikel Terbaru

Peranan Pustakawan



Peranan pustakawan dalam melayani penggunanya sangatlah bermacam-macam. Seperti halnya peranan pustakawan pada lembaga pendidikan seperti di Perpustakaan Sekolah, di samping berperan sebagai pustakawan dapat juga berperan sebagai seorang guru. Sedangkan di Perpustakaan Perguruan Tinggi seorang pustakawan pun bisa berperan sebagai peneliti, setidaknya sebagai mitra peneliti. Berikut beberapa peran pustakawan yang perlu dipahami oleh setiap pustakawan :

1. Edukator
Edukator atau pendidik merupakan salah satu bentuk peranan yang harus ada pada diri pustakawan. Sebagai seorang pendidik pustakawan haruslah melaksanakan fungsi pendidikan yaitu mendidik, mengajar serta melatih. Mendidik adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu mengembangkan kepribadian. Mengajar adalah suatu proses membantu mengembangkan kemampuan berpikir. Sedangkan Melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan. 

Oleh karena itu, seorang pustakawan haruslah memiliki kecakapan mengajar melatih serta mengembangkan baik para pegawai maupun para pengguna jasa yang dilayaninya. Selain itu juga pustakawan harus memahami prinsip-prinsisp yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, yakni : "ing ngarsa sung tuloda, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani."

"Ing ngarsa sung tuloda", artinya ia harus mampu lewat sikap dan perbuatannya menjadikan dirinya sebagai pola anutan dan ikutan orang-orang yang dilayaninya;
"Ing madya mangun karasa", ia harus membangkitakan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dilayaninya;
"Tut wuri handayani", ia harus mampu mendorong orang-orang yang dilayaninya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Perbedaan yang mencolok dengan guru atau pendidik lain adalah dalam sistem pemberian pelajaran atau informasi. Pustakawan umumnya menyediakan informasi melalui kegiatan penyediaan berbagai sumber informasi, sedikit bicara tetapi banyak informasi. Sedangkan edukator banyak memberikan pelajaran atau informasi melalui lisan dan bersifat langsung.

2. Manajer
Pada hakikatnya pustakawan merupakan "manajer informasi" yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna merupakan dasar pengelolaan informasi. Bila dikaitkan dengan lembaga jasa lainnya, maka pustakawan memiliki kedudukan yang sama dengan manajer sebuah toko buku, restoran, hotel dan lainnya.

Sebagai manajer pustakawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan, kemampuan memimpin dan menggerakkan, serta mampu bertindak sebagai koordinatir dan integrator dalam melaksanakn tugasnya sehari-hari. Pustakawan dalam perannya sebagai manajer juga harus dapat mengoptimalkan semua sumber daya yang tersedia di perpustakaan, baik yang berupa sumber daya manusia, sumber daya informasi, dana termasuk sarana dan prasarana untuk mendukung tercapainya visi misi perpustakaan. Selain itu, pustakawan harus mampu menjembatani antara para generalis dan spesialis, serta para politisi dengan para profesional.

3. Administrator
Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mempunyai pengetahuan yang luas di bidang organisasi, sistem dan prosedur kerja. Dengan pengetahuannya itu, diharapkan pustakawan memiliki kemampuan dalam menafsirkan prosedur ke dalam kegiatan-kegiatan nyata, sehingga akan dapat meningkatkan kualitas kerja, berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna.

4. Supervisor
Sebagai supervisor pustakawan harus; 
Dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan peningkatan semangat kerja dan kebersamaan;

Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan, baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayaninya;

Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh ke depan, memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakn tugasnya;

Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinaanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala, sehingga mampu meningkatkan kinerja unit organisasinya.
BERIKAN KOMENTAR ()