Perpustakaan : Antara Konvensional dan Modern | Seputar Perpus

Artikel Terbaru

Perpustakaan : Antara Konvensional dan Modern


Sejak kecil kita sudah diajarkan cara mengeja suku kata agar dapat membaca dengan baik dan benar. "Dengan membaca, maka kita dapat menguasai duinia". Begitulah kalimat yang sering diungkapkan orang-orang di sekitar untuk memupuk minat baca kita. Buku adalah salah satu benda yang kita baca.

Bicara tentang buku, tak akan lepas dari yang namanya Perpustakaan. Sejak kita masih Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, sering kita jumpai yang namanya perpustkaan. Setiap kita mendengar kata tersebut, pasti yang ada di benak kita adalah sederetan lemari-lemari yang berisikan buku-buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perpustakaan adalah sebuah tempat, gedung atau ruangan yang digunakan untuk memelihara dan menggunakan koleksi buku tersebut. Dalam arti lain, perpustakaan adalah koleksi buku, majalah atau sumber pustaka lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan dibicarakan.

Perpustakaan berdiri dengan beberapa fungsi

1. Fungsi Pendidikan
Maksudnya perpustakaan merupakan tempat pembelajaran bagi banyak orang. Semua orang bisa datang ke perpustakaan, baik itu orang kaya, kurang mampu, orang pintar bahkan orang yang ingin belajar pintar pun dapat berkunjung ke perpustakaan.
2. Fungsi Informatif
Dimana perpustakaan menyediakan berbagai infomasi yang dibutuhkan oleh para penggunanya, sehingga pengguna merasa terbantu dengan adanya perpustakaan.
3. Fungsi Kultural
Yakni perpustakaan berisi hasil cipta karya anak bangsa yang dilestarikan dalam bentuk buku ataupun yang lainnya.
4. Fungsi Rekreatif
Perpustakaan tak hanya berisi buku-buku pelajaran yang kadang menuntut kita agar berpikir keras dan serius. Tapi di perpustakaan juga terdapat buku-buku hiburan seperti novel, komik, ataupun majalah yang dapat memanjakan otak kita dari kepenatan rutinitas.

Seiring berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang pesat. Banyak sumber lain yang dapat kita akses untuk mencari suatu pengetahuan, informasi, maupun data yang kita butuhkan selain buku. Internet misalnya. Kita dapat memanfaatkan internet guna mencari referensi tentang suatu informasi selain dari buku. Perpustakaan pun tidak ingin ketinggalan dengan perkembangan teknologi ini. Bila kita berkunjung ke perpustakan baik yang terdapat pada lembaga pendidikan maupun perpustakan daerah, di sana sudah menyediakan fasilitas wifi untuk mengakses internet.

Menanggapi hal ini, Janti Dwi Sembodo, salah satu pustakawan Fakultas Ekonomi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Semarang pun angkat bicara. "Era moderenisasi ini tidak mematikan minat pembaca untuk berkunjung serta tetap menggunakan buku yang disediakan oleh perpustakaan", ujar Janti. " Wifi yang kita pasang juga akan membantu untuk mecari referensi. Namun kenyataannya para pengunjung perpustakaan tetap mencari buku atau karya ilmiah ketika datang ke perpustakan", tambahnya.

Perkembangan lain yang nampak terlihat adalah munculnya perpustakan digital. Kini sedikit perpustakaan konvensional atau perpustakan manual. "Kalu dulu perpustakan masih konvensional, sekarang sudah digital. Pergeseran tersebut terjadi seiring perkembangan teknologi", tutur Dyah Sri Rejeki, S.Sos., M.I.Kom salah satu Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Dipenogoro.
Adanya perpustakaan digital dapat mempermudah para penggunanya dalam hal kebutuhan informasi. Mereka tinggal duduk manis, buka laptop dan mengetikan di keyboard apa yang mereka butuhkan. Tinggal menunggu beberapa detik maka akan muncul informasi yang mereka inginkan. Tanpa menunggu lama dan tanpa beranjak dari tempat duduk mereka. Perbedaan pun dapat kita lihat jika dibandingkan denga perpustakan konvensional. Di mana pada perpustakan konvensional, butuh waktu yang relatif lama untuk mendapatkan informasi yang kita perlukan. Kita harus datang ke perpustakaan, mencari buku yang berisi informasi yang dibutuhkan. Pun belum tentu yang kita cari ada di perpustakaan tersebut.

Jika hal tersebut berangsur-angsur terjadi, maka tidak menutup kemungkinan keberadaan perpustakaan konvensional akan tergeser oleh keberadaan perpustakaan digital. Menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi kita semua untuk mencari cara bagaimana agar dapat menghidupkan kembali perpustakaan konvensional.


Oleh : Hesti Ayu Ambarwati dan Astri Dita Kumalasari
BERIKAN KOMENTAR ()