Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kayong Utara Hilaria Yusnani mengeluhkan rendahnya budaya membaca di dalam lingkungan masyarakat Kayong Utara. Kondisi tersebut, diakui dia, menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan perpustakaan di daerah, terutama untuk lingkup desa. Sementara di sisi lain, diakui dia, tidak tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola perpustakaan secara maksimal.
”Diperlukan formula yang jitu, serta perlunya sentuhan elektonik untuk menumbuhkan minat masyarakat, agar berkunjung dan membaca di perpustakaan daerah. Karena di era teknologi seperti sekarang ini masyarakat telah dimanjakan dengan gadget atau telefon pintar, sehingga akses menerima informasi apapun sudah berada di dalam satu genggaman,” ujar Sekda di hadapan para pengelola perpustakaan desa, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Desa dan Kecamatan di Gedung Pertemuan Balai Nirmala, Selasa (16/2). Kondisi ini, diakui Sekda, menjadi pekerjaan rumah pemerintah, agar nantinya perpustakaan daerah tidak ditinggalkan oleh masyarakat.
“Untuk itu kami harapkan kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti Bimtek ini dengan penuh perhatian, sehingga nantinya diharapkan setiap insan masyarakat Kabupaten Kayong Utara dapat mengembangkan diri masing-masing untuk mengejar kemajuan sejajar dengan Kabupaten yang telah lebih dahulu maju,” tutupnya.
Bimtek ini sendiri merupakan kegiatan yang digeber Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Kayong Utara. Kegiatan ini sendiri dimaksudkan mereka untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia bagi pengelola perpustakaan di desa dan kecamatan, demi menumbuhkan minat baca di lingkungan Masyarakat Desa.
Dalam sambutannya Sekda Hilaria Yusnani mengatakan bahwa sarana dan prasarana untuk mencerdaskan masyarakat merupakan program prioritas Pemkab Kayong Utara. Salah satunya, disebutkan dia, adalah perpustakaan yang dapat dijangkau masyarakat, baik itu di kota maupun di pedesaan. Karena, menurut dia, perpustakaan merupakan instrumen penting untuk wadah dan informasi ilmu pengetahuan warga masyarakat yang tinggal di desa-desa.
“Perpustakaan yang mengoleksi dan menyimpan banyak buku, (sehingga) sangat penting bagi terbentuknya peradaban masyarakat yang berpengetahuan, bahkan mempunyai intelektualitas. Sejalan dengan itu, di era globalisasi ini peningkatan mutu pengetahuan dan kualitas hidup masyarakat sulit untuk dinafikan, di mana salah satu caranya bisa dengan meningkatkan budaya membaca masyarakat. Perpustakaan desa dan kecamatan masih jarang ditemukan di desa-desa ataupun di kecamatan-kecamatan di Kayong Utara ini,” ucapnya pada sambutan tertulis.
Sumber : www.pontianakpost.com
”Diperlukan formula yang jitu, serta perlunya sentuhan elektonik untuk menumbuhkan minat masyarakat, agar berkunjung dan membaca di perpustakaan daerah. Karena di era teknologi seperti sekarang ini masyarakat telah dimanjakan dengan gadget atau telefon pintar, sehingga akses menerima informasi apapun sudah berada di dalam satu genggaman,” ujar Sekda di hadapan para pengelola perpustakaan desa, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Desa dan Kecamatan di Gedung Pertemuan Balai Nirmala, Selasa (16/2). Kondisi ini, diakui Sekda, menjadi pekerjaan rumah pemerintah, agar nantinya perpustakaan daerah tidak ditinggalkan oleh masyarakat.
“Untuk itu kami harapkan kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti Bimtek ini dengan penuh perhatian, sehingga nantinya diharapkan setiap insan masyarakat Kabupaten Kayong Utara dapat mengembangkan diri masing-masing untuk mengejar kemajuan sejajar dengan Kabupaten yang telah lebih dahulu maju,” tutupnya.
Bimtek ini sendiri merupakan kegiatan yang digeber Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Kayong Utara. Kegiatan ini sendiri dimaksudkan mereka untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia bagi pengelola perpustakaan di desa dan kecamatan, demi menumbuhkan minat baca di lingkungan Masyarakat Desa.
Dalam sambutannya Sekda Hilaria Yusnani mengatakan bahwa sarana dan prasarana untuk mencerdaskan masyarakat merupakan program prioritas Pemkab Kayong Utara. Salah satunya, disebutkan dia, adalah perpustakaan yang dapat dijangkau masyarakat, baik itu di kota maupun di pedesaan. Karena, menurut dia, perpustakaan merupakan instrumen penting untuk wadah dan informasi ilmu pengetahuan warga masyarakat yang tinggal di desa-desa.
“Perpustakaan yang mengoleksi dan menyimpan banyak buku, (sehingga) sangat penting bagi terbentuknya peradaban masyarakat yang berpengetahuan, bahkan mempunyai intelektualitas. Sejalan dengan itu, di era globalisasi ini peningkatan mutu pengetahuan dan kualitas hidup masyarakat sulit untuk dinafikan, di mana salah satu caranya bisa dengan meningkatkan budaya membaca masyarakat. Perpustakaan desa dan kecamatan masih jarang ditemukan di desa-desa ataupun di kecamatan-kecamatan di Kayong Utara ini,” ucapnya pada sambutan tertulis.
Sumber : www.pontianakpost.com