Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat akan mendirikan “Hall of Fame” yang berisi orang-prang terkenal dari berbagai bidang yang mampu memberikan inspriasi.
Meski ukuran panggung ketenaran ini sangat terbatas, namun akan mendapat dukungan teknologi canggih sehingga dapat menarik dan memudahkan para pengunjung.
Kepala Bapusipda Jabar, Dr. Hj. Nenny Kencanawati, M. Si mengatakan, pembangunan Hall of Fame ini melibatkan banyak tokoh. Mulai dari ahli sejarah, budayawan, seniman, serta pakar IT, antara lain
1. Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, MS.,
2. Mira Rosana G. Wiranatakusumah, M. Pd
3. Tjetje Hidayat Padmawinata
4. Acil Darmawan Harjakususma, SH., MKn.
5. Aat Soeratin
6. KH. Drs. Dang Fathurrahman, MA
7. Dr. Hj. Yooke Tjuparmah S. Komaruddin, M. Pd
8. Drs. Agus Santoso, M. Hum
9. Rusna Permadi (Moderator)
dan beberapa perwakilan Bappeda Jabar, Disparbud Jabar, Disorda Jabar, Museum Sri Baduga, Monumen Perjuangan Jabar, Tim Perencana ARSI (konsultan). Para tokoh lantas melakukan diskusi dan memberikan saran dalam menentukan konten terbaik.
"Akan kita lakukan beberapa kali FGD agar seluruh tokoh terbaik Jabar bisa hadir di Hall of Fame," ujar Nenny kepada wartawan di kantornya, Jalan Kawaluyaan Indah Nomor 4 Kota Bandung, Senin (28/3/2016).
Dia mengatakan, Hall of Fame berukuran 400 m2 akan dibangun di lantai satu, bersebelahan dengan perpustakaan. Pembangunannya diharapkan tuntas September atau Oktober mendatang.
Menurutnya, Hall of Fame Jabar ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan jumlah pengunjung Bapusipda yang kini rata-rata sebanyak 750 orang per hari. Adapun koleksi buku yang dimiliki mencapai 54.000 buah.
"Kami ingin Hall of Fame ini menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung, bahkan kedepepannya akan kita usulkan menjadi salah satu destinasi wisata," katanya.
Lebih lanjut dituturkannya, penggunaan teknologi canggih juga menjadi sebuah pendekatan kepada generasi muda agar mau berkunjung ke perpusatakaan. Dengan cara ini maka diharapkan minat anak muda dalam membaca buku bisa meningkat.
Selain itu, kehadiran Hall of Fame diyakini dapat menginspirasi generasi penerus untuk menjadi tokoh-tokoh terkenal asal Jabar seperti Ali Sadikin, Kang Ibing, dan lainnya.
"Tokohnya ada yang sudah meninggal tapi ada juga yang masih hidup seperti Susi Susanti," bebernya.
Sementara itu, budayawan sekaligus seniman, Aat Suratin mengatakan, Hall of Fame akan menjadi yang pertama di Indonesia dan memuat ratusan tokoh terkenal menginspirasi asal Jabar. Terdapat juga tokoh-tokoh yang menginsipirasi dan layak namun belum banyak dikenal.
Dia sangat berharap kehadiran Hall of Fame akan mendorong generasi muda Jabar punya semangat untuk menjadi tokoh terkenal di masa depan menginga saat ini sangat minim tokoh Jabar yang menasional.
"Tokoh yang di dalam ini mulai dari zaman kerajaan sampai yang kekinian. Para tokoh akan ditampilkan dalam bentuk video mapping," pungkasnya.
Sumber : www.inilahkoran.com