Festival Naskah Nusantara II dan Simposium Internasional ke-16 Pernaskahan Nusantara
Jakarta, 26 - 29 September 2016
Latar Belakang
Jatidiri masyarakat Nusantara sebagai bangsa yang berperadaban tinggi sesungguhnya tercermin sangat kuat dalam peninggalan naskah-naskah kuno tulisan tangan (manuscripts) yang diwarisi Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Kebhinekaan aksara dan bahasa yang digunakan dalam warisan tertulis leluhur Nusantara tersebut, juga diakui dunia jauh melebihi keanekaragaman aksara dan bahasa yang dimiliki oleh bangsa-bangsa berperadaban lain.
Sejarah telah membuktikan bahwa peradaban yang besar umumnya disokong oleh kemampuan untuk merekam, menyampaikan, dan mengolah informasi melalui aksara sebagaimana ditunjukan oleh peradaban Mesir, Cina, India, Arab, Romawi, dan Persia. Pada masanya, bangsa-bangsa yang terkait dengan peradaban tersebut mampu mandiri bahkan mempengaruhi bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Nusantara, dengan letaknya yang sangat strategis pada jalur transportasi laut, menjadi salah satu wilayah yang mendapat pengaruh kuat peradaban dunia tersebut. Jika dibandingkan dengan wilayah lain di Asia, tradisi tulis dan tingkat keberaksaraan masyarakat Nusantara jauh lebih dinamis dan beragam. Kita memiliki ribuan naskah kuno dengan beragam aksara yang mencerminkan peradaban dan kebudayaan lokal yang pernah digunakan oleh berbagai etnis dan suku bangsa.
Pertanyaannya, sejauhmana warisan peradaban tertulis Nusantara yang lahir dari alam maritim tersebut telah mengejawantah menjadi ciri kepribadian kebudayaan kita? Bagaimana bangsa Indonesia memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang terkandung dalam naskah lama tersebut guna membangun jati diri bangsa?
Untuk merespon semua perkembangan itulah, Manassa dan Perpusnas bermaksud menyelenggarakan Simposium Internasional ke-16 Pernaskahan Nusantara, yang bertujuan untuk menggali, mengangkat, dan mempertimbangkan persoalan-persoalan yang terkait dengan pembentukan identitas dan jati diri kebudayaan bangsa yang termaktub dalam berbagai naskah-naskah Nusantara. Kegiatan tersebut akan disertai dengan Musyawarah Nasional ke-6 Manassa.
Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati 20 (dua puluh tahun) kerja sama kemitraan Manassa, sebagai wakil masyarakat, dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebagai wakil Pemerintah, dalam bidang pelestarian, kajian, publikasi dan pemanfaatan naskah-naskah Nusantara. Dengan demikian, ke depan kerjasama masyarakat dan Pemerintah ini diharapkan lebih diperkuat lagi.
Untuk itu, kami mengundang para, peneliti, pengkaji, dan pemerhati naskah Nusantara untuk mengajukan abstrak makalah sesuai prosedur dan mekanisme di bawah.
Tema dan Subtema
Tema utama kegiatan ini adalah: “Aksara Identitas Bangsa: Meneguhkan Jatidiri Kebinekaan Indonesia”. Tema tersebut diturunkan menjadi beberapa subtema berikut:
Jatidiri masyarakat Nusantara sebagai bangsa yang berperadaban tinggi sesungguhnya tercermin sangat kuat dalam peninggalan naskah-naskah kuno tulisan tangan (manuscripts) yang diwarisi Indonesia sejak ratusan tahun lalu. Kebhinekaan aksara dan bahasa yang digunakan dalam warisan tertulis leluhur Nusantara tersebut, juga diakui dunia jauh melebihi keanekaragaman aksara dan bahasa yang dimiliki oleh bangsa-bangsa berperadaban lain.
Sejarah telah membuktikan bahwa peradaban yang besar umumnya disokong oleh kemampuan untuk merekam, menyampaikan, dan mengolah informasi melalui aksara sebagaimana ditunjukan oleh peradaban Mesir, Cina, India, Arab, Romawi, dan Persia. Pada masanya, bangsa-bangsa yang terkait dengan peradaban tersebut mampu mandiri bahkan mempengaruhi bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Nusantara, dengan letaknya yang sangat strategis pada jalur transportasi laut, menjadi salah satu wilayah yang mendapat pengaruh kuat peradaban dunia tersebut. Jika dibandingkan dengan wilayah lain di Asia, tradisi tulis dan tingkat keberaksaraan masyarakat Nusantara jauh lebih dinamis dan beragam. Kita memiliki ribuan naskah kuno dengan beragam aksara yang mencerminkan peradaban dan kebudayaan lokal yang pernah digunakan oleh berbagai etnis dan suku bangsa.
Pertanyaannya, sejauhmana warisan peradaban tertulis Nusantara yang lahir dari alam maritim tersebut telah mengejawantah menjadi ciri kepribadian kebudayaan kita? Bagaimana bangsa Indonesia memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang terkandung dalam naskah lama tersebut guna membangun jati diri bangsa?
Untuk merespon semua perkembangan itulah, Manassa dan Perpusnas bermaksud menyelenggarakan Simposium Internasional ke-16 Pernaskahan Nusantara, yang bertujuan untuk menggali, mengangkat, dan mempertimbangkan persoalan-persoalan yang terkait dengan pembentukan identitas dan jati diri kebudayaan bangsa yang termaktub dalam berbagai naskah-naskah Nusantara. Kegiatan tersebut akan disertai dengan Musyawarah Nasional ke-6 Manassa.
Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati 20 (dua puluh tahun) kerja sama kemitraan Manassa, sebagai wakil masyarakat, dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebagai wakil Pemerintah, dalam bidang pelestarian, kajian, publikasi dan pemanfaatan naskah-naskah Nusantara. Dengan demikian, ke depan kerjasama masyarakat dan Pemerintah ini diharapkan lebih diperkuat lagi.
Untuk itu, kami mengundang para, peneliti, pengkaji, dan pemerhati naskah Nusantara untuk mengajukan abstrak makalah sesuai prosedur dan mekanisme di bawah.
Tema dan Subtema
Tema utama kegiatan ini adalah: “Aksara Identitas Bangsa: Meneguhkan Jatidiri Kebinekaan Indonesia”. Tema tersebut diturunkan menjadi beberapa subtema berikut:
- Tradisi tulis Nusantara dan Budaya Bahari
- Konsep Kepemimpinan dan Tauladan Pemimpin Nusantara
- Tradisi Tulis di Indonesia Timur
- Jurnalisme dalam Naskah Nusantara
- Kearifan Lokal dalam Kebudayaan Tulis Nusantara
- Kajian Filologi dan Tantangan Era Digital
Mekanisme Kegiatan
Ada 4 (empat) rangkaian kegiatan besar yang akan dilaksanakan:
Ada 4 (empat) rangkaian kegiatan besar yang akan dilaksanakan:
- Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara ke-16. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari efektif dengan menghadirkan 10 pembicara undangan serta 22 pembicara hasil seleksi, dari dalam dan luar negeri, dan dengan jumlah peserta sekitar 200 orang;
- Musyawarah Nasional (Munas) Manassa ke-6. Kegiatan ini akan dihadiri oleh seluruh anggota Manassa dari 24 cabang di Indonesia;
- Festival Naskah Nusantara ke-2. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Perpustakaan Nasional, yang menampilkan keragaman budaya Indonesia yang berbasis naskah-naskah tulisan tangan dalam berbagai aksara dan bahasa.
- Penulisan dan peluncuran buku yang berisi testimoni para tokoh pendiri organisasi Manassa, serta pihak-pihak (baik individu maupun lembaga) terkait, khususnya yang berperan penting dalam membangun kemitraan Manassa dan Perpusnas.
Ketentuan Pengajuan Artikel
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon pemakalah:
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh calon pemakalah:
- Artikel merupakan penelitian terbaru dalam bidang pernaskahan Nusantara dan sesuai dengan subtema kegiatan;
- Artikel belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan baik dalam bentuk apapun;
- Artikel yang ditulis tidak terdapat praktik penjiplakan (plagiarism) baik sebagian maupun keseluruhan; dan
- Penulis bersedia menerbitkan artikelnya dalam jurnal Manuskripta terbitan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa).
Ketentuan Teknis Pengajuan Artikel
Berikut adalah ketentuan-ketentuan teknis yang harus dipenuhi oleh calon pemakalah:
- Menuliskan abstrak dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sebanyak 170-200 kata. Masing-masing abstrak dilengkapi dengan kata kunci sebanyak 5-7 kata;
- Menuliskan artikel dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sebanyak 5000-7000 kata;
- Artikel ditulis dalam format Microsoft Word.
- Sistem rujukan dan daftar pustaka menggunakan gaya American Political Science Association (APSA). Pemakalah dianjurkan menggunakan aplikasi rujukan seperti Mendeley, Zotero, atau Endnote.
- Sistem rujukan menggunakan "body note" dan semua keterangan dituliskan dalam catatan kaki.
- Sistem transliterasi menggunakan format Library of Congress (LOC).
- Penulis harus mencantumkan nama lengkap tanpa gelar akademik, afiliasi lembaga, dan alamat email aktif.
- Calon pemakalah wajib mendaftarkan diri dan mengirimkan abstrak dengan cara mengunjungi menu Registrasi.
- Selain mendaftarkan diri secara online, Abstrak dan artikel lengkap juga dikirimkan sebagai lampiran (attachment) ke alamat email: simposiummanassa@gmail.com.
Mengenai ketentuan waktu pengiriman silahkan kunjungi menu Tanggal Penting.
Acara tersebut akan diselenggarakan di Aula Theater Gedung Perpustakaan Nasional RI Jl. Salemba Raya No. 28A, DKI Jakarta 10430, Indonesia.
Informasi lebih lengkap bisa langsung mengunjungi halaman INI.