Tingginya pengguna Internet di Indonesia menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membentuk cyber society, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim).Terutama, dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat.
Nah, sejalan dengan kondisi tersebut, saat ini Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim telah memiliki aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial yang diberi nama “iKaltim”. Peluncuran iKaltim sendiri telah berlangsung sejak 31 Juli 2016.
Hingga awal 2017, ternyata peminat iKaltim masih minim. Sejak diluncurkan, Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat jumlah anggota (member) iKaltim hingga 2017 baru mencapai total 1.159 anggota. Pada Januari 2017, keanggotaan iKaltim hanya mengalami penambahan anggota sebanyak 162 orang.
Padahal, koleksi e-book Perpustakaan Kaltim saat ini, iKaltim memiliki jumlah e-book di sebanyak 15.157 judul buku dari 50 penerbit.
Kepala Badan Perpustakaan Kaltim, Aswin tak menampik kondisi minimnya perhatian dan partisipasi masyarakat terhadap perpustakaan, khususnya perpustakaan digital semacam iKaltim. Pun, Aswin menjelaskan jika pendaftaran untuk menjadi anggota iKaltim cukup mengunduh di playstore.
Namun, kondisi tersebut tak menyurutkan upaya Badan Perpustakaan Kaltim untuk terus meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Aswin menyampaikan, pihaknya berharap selain menjadi anggota pelayanan konvensional, seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim dapat mendaftakan diri dan menjadi anggota di iKaltim supaya membaca referensi di iKaltim itu. Pasalnya, aplikasi perpustakaan digital iKaltim menjadi sumber informasi dan inspirasi masyarakat.
"Pada era transisi dari konvensional ke dunia teknologi sekarang, perlu beradaptasi di era teknologi. Tetapi persoalannya sekarang tingkat keterbacaan di dunia digital belum familiar. Kalau saya, sudah menggunakan teknologi. Saya kira dalam rangka gerakan literasi ini kita harus punya visi yang sama. Tidak bisa hanya mendasarkan pada pikiran orang dahulu," ujar Aswin saat ditemui KlikSamarinda Senin, 16 Januari 2017.
Melalui iKaltim, Badan Perpustakaan Kaltim berupaya untuk mendekatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat dan memberikan pengalaman baru bagi masyarakat untuk membaca buku karena lewat iKaltim, masyarakat dapat meminjam dan membaca buku di mana saja dan kapan saja.
"Harus ada kebijakan yang mendorong minat baca, setidaknya 30 menit sehari, untuk pegawai misalnya. Atau untuk anak-anak sekolah, iKaltim ini perlu demi mendukung terbentuknya masyarakat literasi," ujar Aswin.
Aswin menegaskan, menghadapi era literasi digital ini, seluruh masyarakat harus melihat secara komprehensif (menyeluruh). Dalam rangka pengembangan literasi ini, imbuh Aswin, perlu perhatian dari pelbagai sisi, termasuk adaptasi terhadap teknologi. Dengan biaya mencapai 3 miliar iKaltim, Aswin berharap dapat mengembangkan minat baca masyarakat.
"Saatnya saya melakukan branding melalui iKaltim. Jangka waktu saya 3 bulan untuk membuat perpustkaan bisa menarik minat masyarakat dan meningkatkan minat baca masyarakat," pungkas Aswin.
Sumber : www.kliksangatta.com